Sabtu, 11 Oktober 2014

pengertian penalaran, proposisi, inverensi implakasi



    I.        Penalaran
Penalaran  adalah proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indra ( observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis berdasarkan sejumlah proporsisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan orang proporsisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut penalaran.
  II.        Proposisi
Proposisi adalah  bentuk pemikiran kedua yang merupakan pengembangan dari konsep . pada saat terjadinya observasi emprik, didalam pikiran tidak hanya terbentuk pengertian saja tetapi juga terjadi  perangkaian dari term-term itu.tidak ada pengertian yang berdiri sendiri dalam pikiran. Rangkaian pengertian itulah yang disebut dengan proposisi.
III.        Inverensi
Inverensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut indiomatik. Inverensi juga didefinisikan sebagai proses dimana kesimpulan disimpulkan dari pengamatan. Beberapa disebut penalaran induktif. Kesimpulannya benar ataupun salah dalam tingkat tertentu akurasi, atau yang benar dalam situasi tertentu. Kesimpulan yang disimpulkan dari pengamatan beberapa dapat diuji dari ppengamatan tambahan.
IV.        Implaksi
Implakasi dalam bahasa indonesia adalah keterlibatan atau keadaan terlibat
Contoh: implasi manusia sebagai objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya
 Efidensi
Efidensi adalah unsur yang paling penting dalam suatu tulisan argumentatif. Pada hakikatnya efidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksisan, semua informasi, atau outoritas dan sebaginya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenran. Fakta dalam kedudukan efidensi tidak boleh dicampur-adukan dengan apa yang dikenal dengan pernyataan dan penegasan. Pernyataan tidak berpengaruh apa-apa pada efidensi, ia hanya menegaskan apakah fakta itu benar atau tidak. Fakta adalah suatu yang benar terjadi, atau suatu yang ada secara nyata.
 Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data yang diperoleh adalah fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut ada dua tingkat. Yang pertama untuk menyakinkan badan tersebut adalah fakta. Yang kedua dari fakta tersebut digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang diambil. Cara menguji fakta ada dua :
1.       Konsistensi
2.      Koherensi
b. Cara menguji otoritas
Metode ini digunkan untuk menguasi ilmu pengetahuan jika metode pengalam tidak dapat digunkan secara efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain. Seorang mahasiswa tidak perlu pergi kebulan untuk mengetahui tentang keadaan situasi bulan. Mereka dapat bertanya kepada dosennya atau bertanya kepada orang yang mengerti dalam bidangnya.

Sumber: