Selasa, 23 Oktober 2012

Teori Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah “teknik paling baik” dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:
  1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
  2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
  3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untu menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
  4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.
Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istriFrank dan Lillian Gilbreth. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan profesional.
Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan mikronometer yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.

it's my life


Hello..
Namaku Vera Indriani biasa temen-temen ku memenggil dengan sebutan vera, sewaktu aku teka aku bersekolah di TK Rilfa tidak jauh dengan rumah ku, aku mempunyai banyak temen bermain disana, sewaktuku duduk di taman kanak-kanak aku sering sekali diikuti lomba-lomba menggambar  dan mewarnai oleh ayah ku di mall. Sungguh menyenangkan sekali saat-saat dimana aku dekat dengan ayah ku. Dan ketika aku beranjak duduk dibangku SD aku takut karna pada saat itu aku belum bisa membaca dengan baik heheh... tapi ayah ku selalu mengajariku setiap malam samapi aku dapat membaca dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat kesekolah aku selalu dihidangi dengan menu yang kurang aku suka yaitu telur setengah matang dan segelas susu putih. Hemmm entah apa yang ada dibayang  anda telur setengah matang dimakan rasanya bikin perut ku mual saja pag-pagi . ya tapi aku sadar ayah ku memberi itu setiap pagi pasti ada tujuannya bukan. Ya agar aku tumbuh dan sehat . sewaktu SD aku mempunyai banyak sahabat dikelas ku ada Tia, Sera, Anas, Wiji , Fijar, pokonya banyak sekali deh. Dan sewaktu aku masuk SMP aku mulai takut karena harus melepas masa kekanak-kanakan ku. Aku harus bisa lebih mandiri, sewaktu aku masuk SMP aku mempunyai banyak teman entah teman sekelas maupun kakak kelas aku pun banyak yang berteman dengan ku, mungkin karena aku yang mudah bergaul dengan orang lain. Sewaktu SMP aku mengikuti eskul-eskul yang ada disekolahn ku seperti basket aku sangat suka bermain basket, setiap hari sabtu aku selalu kesekolah untuk mengikuti eskul basket dengan temen-teman yang lain.dan ketika aku sedang menikmati masa-masa dimana aku akan berkembang dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru ku. Aku dilanda musibah dengan sakitnya mama ku, awalnya aku belum mengerti apa yang mama ku derita. Ternyata mamu terkena penyakit gulkosa ya lebih tepatnya penyakit gula. Pada saat itu aku sangat-sangat sedih dan terpukul sekali atas semua ini. Aku lebih banyak melamun dan diam dibandingkan bermain dengan teman-temanku. Dan yang lebih merasa terpukul mama ku harus segera diaputasi salah satu jarinya, entah apa yang ada di benak kalian,  bila membayangkan ibu yang sayang kalian cintai harus diaputasi. Ya Tuhan cobaan apa lagi ini yang engkau berikan.rasanya masih gapercaya dengar kabar ini. Sehabis mama ku oprasi dan pulang kerumah aku merawat mama ku dengan rasa sayang dan tulus. Ayah ku kerja dari pagi hingga malam baru samapi rumah. Dan syukurlah aku masuk sekolah siang pada saat itu, pagi hari aku membuuat sarapan untuk mamaku kentang rebus . sedangkan ayah ku sebelum berangkat kerja ia membersihkan luka mama ku.  Ya Tuhan seberapa sakitnya hati ku melihat luka itu sampai setiap saat aku menangis bila melihat atau mengingat mama ku yang sedang sakit.   ketika tiga tahun berlalu aku berada di pengujung kelas aku duduk dikelas 9 dan pada saat ini aku sedang mengadapi Ujian Nasional (UN).