Perkenalkan nama aku indri,
usia ku kini 19 tahun aku berkuliah di
suatu Universitas yang ada di daerah Bandung. Mama ku menjadi kepala sekolah di
suatu taman Kanak-Kanak dan papa aku bekerja di sebagai consultan dibidang
pembangunan. Aku mempunyai satu adik laki-laki yang bernama heru dan satu kaka
laki-laki yang bernama hendra. Saat aku kecil aku sangat dekat sekali sama papa
ku. Aku selalu ingin bersama papa ku, sewaktu aku SD setiap aku bangun pagi
papa selalu membangunkan aku dan menggendong aku kekamar manding agar aku
segera mandi dan berangkat kesekolah. Kemudian papa ku selalu mengantarkan aku
berangkat kesekolah saat aku turun dari mobil tidak lupa aku salim ke papa ku
dan papa ku mencium kening ku. Saat siang hari aku selalu dijemput dengan mama
ku tersayang. Aku sangat senang sekali mempunyaki keluarga kecil yang selalu
merhatikan ku dan sayang kepada aku. Setiap hari aku jalani dengan rasa
gembira.
Saat aku duduk dibangku kelas
tiga SD semester dua mama aku hamil. Dan perasaan aku sedih sekali mendengar
mama ku hamil karena aku takut kalo aku punya adik pasti kasih sayang orang tua
aku berkurang ke aku.
Dan ketika aku kelas empat SD
mama aku melahirkan anak laki-laki yang diberi nama heru. Ia mirip sekali
dengan wajah papa aku. Benar-benar seperti foto kopian wajah papa aku. Tetapi
ketika adik aku lahir aku senang mempunyai adik karena kasih sayang papa mama
ngga berkurang sedikit pun ke aku. Dan saat tiga bulan kemudian papa ku
mengadakan selametan atas kelahiran adik ku. Pada saat acara tersebut uwa aku
yang berada di jakarta datang dengan sepupu ku. Dalam acara selametan tersebut
uwa aku yang memimpin acara tersebut acara potong rambut adik ku dan adik ku di
kelilingi ke semua org yang berada di acara tersebut.
Tiga hari setelah acara adik
ku. Pagi hari seperti biasanya aku dibangunkan oleh papa ku. Papa ku
membangunkan aku lalu menggendong aku ke kamar mandi, kemudian saat sarapan
bersama keluarga ku dan seperti biasanya aku pun diantar papa ku berangkat
kesekolah. Dan ketika aku ingin turun mobil aku salim kepada papa ku dan papa
ku mencimu keningku dengan wajah yang nampak berbeda tidak seperti biasanya dan
papa ku berkata “wi, kamu belajar yang benar ya, kamu jangan nakal kamu jaga
adik sama mama kamu ya” dan kemudia aku memeluk ayah ku dan langsung turun dan
menuju kelas.
Ketika siang hari mama ku tidak
seperti biasanya tidak menjempu aku sekolah karena ada yang harus segera
diselesao kan. Sewaktu aku pulang sekolah aku langsung mengganti pakaian ku dan
makan siang.
Kriiiiiiiiiiiiiiiinggggg....
(telephone rumah aku berbunyi)
“hallo,assalamualikum benar ini
dengan kediaman bapak hendro?”
“iya benar itu papa ku, ada apa
ya?” dengan nada yang datar
“maaf dek bisa bicara dengan
mamanya?”
“mamanya masih disekolahan pak,
ini dari siapa?”
“oh, yasudah kalo mamanya sudah
pulang sampaikan tadi ada telephone dari kantor papanya ya dek”.
“iya,
pak nanti saya sampaikan ke mama saya”
Jam menunjukan pukul dua belas
siang mama baru sampai rumah. Ma, tadi ana yang menelephone ingin bicara sama
mama dari kantor papa katanya. Emang ada apa katanya nak? Aku ngga tau ma
katanya nanti dia telephone lagi. Lalu mama menuju meja makan dan makan siang,
ketika setengah satu telephone pun berdering kembali.
Kriiingggggggg...
“hallo,assalamualikum benar ini
dengan kediaman bapak hendro?”
“iya benar pak, saya istri pak
hendro” ucap mama ku
“maaf bu sebelumnya saya dari
kantor pak hendro ingin memberitahukan bahwa pah hendro tertimpa musibah”
“maksud anda apa berkata itu?”
dengan nada yang keras
“suami ibu tadi saat
mengcontrol di lapangan tertimpa beton dari atas dan mengenai bagian dari pak
hendro, sekarang bapak ada di rumah sakit harapan Kita”
Kemudian mamaku pun berteriak
histeris dan menangis dengan kencang “papa, papa, papa”
Kemudian mama ku jatuh pingsan
saat menutup telephonenya, dengan perasaan bingung aku pn langsung menangis dan
ketetangga ku meminta tolong.
Dan ketika mama ku sadar dari
pingsanya mama ku pun bercerita dan banyak tetangga aku berada dirumah pada
saat itu. Kemudian aku menangis dengan kejar begitu dengar papa aku mausk rumah
sakit aku pun langsung menuju rumah sakit untuk melihat kondisi papa ku. Sesampainya
disana aku mama ku menangis dengan kejar sekali kaka ku pn menangis melihat pap
ku berbaring di rumah sakit. Dan ketika esokan harinya papa ku di pindahkan
kerumah sakit yang berada dijakarta dan banyak sodara-sodara ku datang kesini.
Saat dokter keluar dari ruangan papaku, kemudian mama ku dipanggil kedalam
ruangan yang aku tidak tau meraka sedang bicarakan apa. Ketika mama ku keluar
mama ku menangis tidaj henti-hentinya karena kata dokter kedua kaki papa ku
harus diamputasi karena tertimpa beton. Kemudian mama ku menetujui dan
menandatangani surat tersebut dan papa ku di amputasi kedua kakinya. Saat papa
aku terbangun dari tidurnya papa aku langsung melihat kedua kakinya sudah tidak
ada dan menaingis sedih. Aku pun menangis ya tuhan aku tau perasaan papa ku
pada saat itu pasti sakit sekali melihat kedua kakinya sudah tidak ada. Selang
dua hari dari oprasi papa ku papa ku sudah bisa bicara sedikit sedikit dan pagi
harinya mama ku menyuapin papa ku bubur ayam. Ketika pukul setengah sebelas
papa ku kembali koma daan pukul 10:47 ayah aku menghembuskan nafasnya yang
terakhir.
Ya tuhan, tubuh aku berasa
terguncang dengan dasyatnya mendengar orang yang sangat aku sayang pergi
meninggalkan aku dan tidak bisa bertemu aku lagi. Aku menangis dengan kejar
semua yang berada di tempat menangis dan aku masih tidak percaya papa aku akan
meninggalkan aku untuk selamanya.
Kemudian pada hari itu juga
jenazah papa ku dikirim ke lampung untuk dikebumikan. semua tetangga datang melayat kerumah ku
sodara sodara ku datang dan mama masih menunggu kake ku dari mama ku datang
dari bengkulu karena papa ku adalah menantu kesayangan kake ku. Keesokan
harinya pagi-pagi sekitar pukul empat pagi kake ku sampai dirumah dan menangis
histeris karena melihat menantu kesyanganya sudah berkujur kaku tertidur
dikafankan. Pada saat itu kake ku sangat marah sekali karena kake ku tidak
dikabarkan saat papa ku kecelakaan di temapat kerjanya. Dan setehah sholat
dzuhur papa aku di kebumikan di TPU yang tidak jauh dar rumah ku. Dan sebelum
papa ku dimasukan ke liang kubur aku dan kaka ku disuruh mencium kening papa ku
untuk yang terakhir kalinya. Dan aku menangis dengar kejar dan aku merasa
terpukul sekali karena kepergian papa ku.
Kemudian tiga hari aku lewati
tanpa papa ku aku merasa sedih sekali tidak henti hentinya aku menangis. Mama
ku pun merasakan hal yang sama dengan ku dan sekarang keluarga ku tinggal ber
empat mama,kaka,adik ku dan aku. Sekarang mama menjadi tulang punggung keluarga
aku.
Hari demi hari aku lewati tanpa
kehadiran sosok papa aku di rumah. Aku merasa sepi kadang aku merasa kurang
kasih sayang karena setelah papa ku meninggal. Mama ku tidak hanya bekerja
sebagai kepala sekloah TK tetapi mama ku juga mengajar di dua tempat salah satu
SMA yang ada di lampung demi keperluan keluarga ku.
Dua tahun pun berlalu ku jalani
sekarang aku duduk dibangku kelas enam SD seperti biasanya malam hari aku makan
bersama dengan mama dan kaka ku di meja makan. Dan ketika sudah selesai makan
malam biasanya aku dan mama ku menonton televisi di depan entah mengapa
seminggu belakangan ini mama tidak pernah menemani ku menonton tv . pada malam
hari aku tida sengaja saat melewati kamar mama pintunya tidak sengaja terbuka
dan aku mendengar mama sedang telephonan dengan orang lain dengan tertawa-tawa.
Entah dengan siap mama lagi berbicara.
Selang beberapa bulan kemudian
kitika aku dan kakak aku menonton tv tiba-tiba mama bicara dengan aku dan kaka
aku kalo mama ingin meminta izin untung menikah lagi dengan laki laki yang
entah siapa aku tidak mengenal sebelumnya. Aku sangat marah sekali pada saat
itu karena aku tidak mau ada satu orang pun yang menggantikan posisi papa aku
dirumah. Kakak ku kemudian langsung kekamar dan membanting pintu karena kakak aku
juga pasti merasakan hal yang sama dengan aku.
Dan beberapa bulan kemudian
mama aku memutuskan menikah dengan laki-laki itu yang entah siapa ia, aku belum
mengenalnya sebelumnya. Dan aku hanya bisa melihat pernikahan nya dan tidak
bisa berbuat apa apa. Setelah mama menikah dengan dia, ia pun tinggal dirumah
ku bersama adiku dan kakak laki laki ku. Kakaku sangat tidak setuju dengan
pernikahan itu sehingga kakak ku sangat memperlihatkan sikap tidak sukanya pada
orang itu. Tetapi ia sangat pintar mencari muka ia selalu mendekati adik ku ya
mungkin karena adik ku masih 3tahun jadi ia bisa mendekati salah satu anak dari
mama ku.
Hari-hari aku lewati dan ketika
beberapa tahun kemudian ia pun menampakan sifat aslinya ia bersikap kasar
dengan ku ia suka memarahi aku ketika mama dan kaka aku tidak ada dirumah. Dan suatu
ketika ketika kaka aku lulus SMA kaka aku berantem dengan hebat dengannya
sampai sampai kaka ku berantam diluar rumah sampai membawa pisau. Untung saja
tenagga ku mendengarnya dan menghampiri kerumah ku dan melerai sampai-sampai
mama ku pingsan ditempat. Setelah keesokan harinya mama ku menyuruh kaka ku pergi ketempat uwa
aku yang ada di Jakarta. Kaka ku tinggal ditempat kaka ku sampai 3bulan. Aku sangat
sedih sekali dengan keputusan mama karena mama lebih menyuruh kakak aku tinggal
ditempat uwa aku dibandingkan menyuruh ia pergi dari rumah ku. Aku dirumah
tinggal ber4 aku sangat kehilangan kaka ku karena tidak akan bisa lagi aku
cerita atau mengadu. Ketika kakak ku tinggal dirumah uwa ku, ia sangat semakin
berkuasa dirumah ku. Dia bersikap seenaknya saja berani menyuruh nyruh aku,
membentak aku, bahkan sampai dia bisa merebut perhatian mama ku dari ku. Mama sangat
menyayangi ia sampai-sampai mama jarang sekali mengobrol bareng dengan ku
kemana mana sama dia. Aku sangat sedih dengan sikap mama ku yang sekarang
kurang merhatikan aku. Setiap malam aku hanya dikamar tidak penah menonton tv
sehabis makan jarang makan bareng sama mama. Aku rindu sama mama, aku mau
diperhatikan sama mama, aku rindu bercerita-cerita sama mama, yang aku mau mama
cerai sama dia, aku benci dia ma, aku mau mama tau kalo dia bukan laki-laki
yang baik dan bertanggung jawab dengan keluarga ma.
I love mama.....
Wassalamualikumwarohmatulahiwabarokatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar