Kamis, 24 April 2014

Keluarga Kecil Ku


Perkenalkan nama aku indri, usia ku kini 19 tahun  aku berkuliah di suatu Universitas yang ada di daerah Bandung. Mama ku menjadi kepala sekolah di suatu taman Kanak-Kanak dan papa aku bekerja di sebagai consultan dibidang pembangunan. Aku mempunyai satu adik laki-laki yang bernama heru dan satu kaka laki-laki yang bernama hendra. Saat aku kecil aku sangat dekat sekali sama papa ku. Aku selalu ingin bersama papa ku, sewaktu aku SD setiap aku bangun pagi papa selalu membangunkan aku dan menggendong aku kekamar manding agar aku segera mandi dan berangkat kesekolah. Kemudian papa ku selalu mengantarkan aku berangkat kesekolah saat aku turun dari mobil tidak lupa aku salim ke papa ku dan papa ku mencium kening ku. Saat siang hari aku selalu dijemput dengan mama ku tersayang. Aku sangat senang sekali mempunyaki keluarga kecil yang selalu merhatikan ku dan sayang kepada aku. Setiap hari aku jalani dengan rasa gembira.
Saat aku duduk dibangku kelas tiga SD semester dua mama aku hamil. Dan perasaan aku sedih sekali mendengar mama ku hamil karena aku takut kalo aku punya adik pasti kasih sayang orang tua aku berkurang ke aku.
Dan ketika aku kelas empat SD mama aku melahirkan anak laki-laki yang diberi nama heru. Ia mirip sekali dengan wajah papa aku. Benar-benar seperti foto kopian wajah papa aku. Tetapi ketika adik aku lahir aku senang mempunyai adik karena kasih sayang papa mama ngga berkurang sedikit pun ke aku. Dan saat tiga bulan kemudian papa ku mengadakan selametan atas kelahiran adik ku. Pada saat acara tersebut uwa aku yang berada di jakarta datang dengan sepupu ku. Dalam acara selametan tersebut uwa aku yang memimpin acara tersebut acara potong rambut adik ku dan adik ku di kelilingi ke semua org yang berada di acara tersebut.
Tiga hari setelah acara adik ku. Pagi hari seperti biasanya aku dibangunkan oleh papa ku. Papa ku membangunkan aku lalu menggendong aku ke kamar mandi, kemudian saat sarapan bersama keluarga ku dan seperti biasanya aku pun diantar papa ku berangkat kesekolah. Dan ketika aku ingin turun mobil aku salim kepada papa ku dan papa ku mencimu keningku dengan wajah yang nampak berbeda tidak seperti biasanya dan papa ku berkata “wi, kamu belajar yang benar ya, kamu jangan nakal kamu jaga adik sama mama kamu ya” dan kemudia aku memeluk ayah ku dan langsung turun dan menuju kelas.
Ketika siang hari mama ku tidak seperti biasanya tidak menjempu aku sekolah karena ada yang harus segera diselesao kan. Sewaktu aku pulang sekolah aku langsung mengganti pakaian ku dan makan siang.
Kriiiiiiiiiiiiiiiinggggg.... (telephone rumah aku berbunyi)
“hallo,assalamualikum benar ini dengan kediaman bapak hendro?”
“iya benar itu papa ku, ada apa ya?” dengan nada yang datar
“maaf dek bisa bicara dengan mamanya?”
“mamanya masih disekolahan pak, ini dari siapa?”
“oh, yasudah kalo mamanya sudah pulang sampaikan tadi ada telephone dari kantor papanya ya dek”.
     “iya, pak nanti saya sampaikan ke mama saya”
Jam menunjukan pukul dua belas siang mama baru sampai rumah. Ma, tadi ana yang menelephone ingin bicara sama mama dari kantor papa katanya. Emang ada apa katanya nak? Aku ngga tau ma katanya nanti dia telephone lagi. Lalu mama menuju meja makan dan makan siang, ketika setengah satu telephone pun berdering kembali.
Kriiingggggggg...
“hallo,assalamualikum benar ini dengan kediaman bapak hendro?”
“iya benar pak, saya istri pak hendro” ucap mama ku
“maaf bu sebelumnya saya dari kantor pak hendro ingin memberitahukan bahwa pah hendro tertimpa musibah”
“maksud anda apa berkata itu?” dengan nada yang keras
“suami ibu tadi saat mengcontrol di lapangan tertimpa beton dari atas dan mengenai bagian dari pak hendro, sekarang bapak ada di rumah sakit harapan Kita”
Kemudian mamaku pun berteriak histeris dan menangis dengan kencang “papa, papa, papa”
Kemudian mama ku jatuh pingsan saat menutup telephonenya, dengan perasaan bingung aku pn langsung menangis dan ketetangga ku meminta tolong.
Dan ketika mama ku sadar dari pingsanya mama ku pun bercerita dan banyak tetangga aku berada dirumah pada saat itu. Kemudian aku menangis dengan kejar begitu dengar papa aku mausk rumah sakit aku pun langsung menuju rumah sakit untuk melihat kondisi papa ku. Sesampainya disana aku mama ku menangis dengan kejar sekali kaka ku pn menangis melihat pap ku berbaring di rumah sakit. Dan ketika esokan harinya papa ku di pindahkan kerumah sakit yang berada dijakarta dan banyak sodara-sodara ku datang kesini. Saat dokter keluar dari ruangan papaku, kemudian mama ku dipanggil kedalam ruangan yang aku tidak tau meraka sedang bicarakan apa. Ketika mama ku keluar mama ku menangis tidaj henti-hentinya karena kata dokter kedua kaki papa ku harus diamputasi karena tertimpa beton. Kemudian mama ku menetujui dan menandatangani surat tersebut dan papa ku di amputasi kedua kakinya. Saat papa aku terbangun dari tidurnya papa aku langsung melihat kedua kakinya sudah tidak ada dan menaingis sedih. Aku pun menangis ya tuhan aku tau perasaan papa ku pada saat itu pasti sakit sekali melihat kedua kakinya sudah tidak ada. Selang dua hari dari oprasi papa ku papa ku sudah bisa bicara sedikit sedikit dan pagi harinya mama ku menyuapin papa ku bubur ayam. Ketika pukul setengah sebelas papa ku kembali koma daan pukul 10:47 ayah aku menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Ya tuhan, tubuh aku berasa terguncang dengan dasyatnya mendengar orang yang sangat aku sayang pergi meninggalkan aku dan tidak bisa bertemu aku lagi. Aku menangis dengan kejar semua yang berada di tempat menangis dan aku masih tidak percaya papa aku akan meninggalkan aku untuk selamanya.
Kemudian pada hari itu juga jenazah papa ku dikirim ke lampung untuk dikebumikan.  semua tetangga datang melayat kerumah ku sodara sodara ku datang dan mama masih menunggu kake ku dari mama ku datang dari bengkulu karena papa ku adalah menantu kesayangan kake ku. Keesokan harinya pagi-pagi sekitar pukul empat pagi kake ku sampai dirumah dan menangis histeris karena melihat menantu kesyanganya sudah berkujur kaku tertidur dikafankan. Pada saat itu kake ku sangat marah sekali karena kake ku tidak dikabarkan saat papa ku kecelakaan di temapat kerjanya. Dan setehah sholat dzuhur papa aku di kebumikan di TPU yang tidak jauh dar rumah ku. Dan sebelum papa ku dimasukan ke liang kubur aku dan kaka ku disuruh mencium kening papa ku untuk yang terakhir kalinya. Dan aku menangis dengar kejar dan aku merasa terpukul sekali karena kepergian papa ku.
Kemudian tiga hari aku lewati tanpa papa ku aku merasa sedih sekali tidak henti hentinya aku menangis. Mama ku pun merasakan hal yang sama dengan ku dan sekarang keluarga ku tinggal ber empat mama,kaka,adik ku dan aku. Sekarang mama menjadi tulang punggung keluarga aku.
Hari demi hari aku lewati tanpa kehadiran sosok papa aku di rumah. Aku merasa sepi kadang aku merasa kurang kasih sayang karena setelah papa ku meninggal. Mama ku tidak hanya bekerja sebagai kepala sekloah TK tetapi mama ku juga mengajar di dua tempat salah satu SMA yang ada di lampung demi keperluan keluarga ku.
Dua tahun pun berlalu ku jalani sekarang aku duduk dibangku kelas enam SD seperti biasanya malam hari aku makan bersama dengan mama dan kaka ku di meja makan. Dan ketika sudah selesai makan malam biasanya aku dan mama ku menonton televisi di depan entah mengapa seminggu belakangan ini mama tidak pernah menemani ku menonton tv . pada malam hari aku tida sengaja saat melewati kamar mama pintunya tidak sengaja terbuka dan aku mendengar mama sedang telephonan dengan orang lain dengan tertawa-tawa. Entah dengan siap mama lagi berbicara.
Selang beberapa bulan kemudian kitika aku dan kakak aku menonton tv tiba-tiba mama bicara dengan aku dan kaka aku kalo mama ingin meminta izin untung menikah lagi dengan laki laki yang entah siapa aku tidak mengenal sebelumnya. Aku sangat marah sekali pada saat itu karena aku tidak mau ada satu orang pun yang menggantikan posisi papa aku dirumah. Kakak ku kemudian langsung kekamar dan membanting pintu karena kakak aku juga pasti merasakan hal yang sama dengan aku.
Dan beberapa bulan kemudian mama aku memutuskan menikah dengan laki-laki itu yang entah siapa ia, aku belum mengenalnya sebelumnya. Dan aku hanya bisa melihat pernikahan nya dan tidak bisa berbuat apa apa. Setelah mama menikah dengan dia, ia pun tinggal dirumah ku bersama adiku dan kakak laki laki ku. Kakaku sangat tidak setuju dengan pernikahan itu sehingga kakak ku sangat memperlihatkan sikap tidak sukanya pada orang itu. Tetapi ia sangat pintar mencari muka ia selalu mendekati adik ku ya mungkin karena adik ku masih 3tahun jadi ia bisa mendekati salah satu anak dari mama ku.
Hari-hari aku lewati dan ketika beberapa tahun kemudian ia pun menampakan sifat aslinya ia bersikap kasar dengan ku ia suka memarahi aku ketika mama dan kaka aku tidak ada dirumah. Dan suatu ketika ketika kaka aku lulus SMA kaka aku berantem dengan hebat dengannya sampai sampai kaka ku berantam diluar rumah sampai membawa pisau. Untung saja tenagga ku mendengarnya dan menghampiri kerumah ku dan melerai sampai-sampai mama ku pingsan ditempat. Setelah keesokan harinya  mama ku menyuruh kaka ku pergi ketempat uwa aku yang ada di Jakarta. Kaka ku tinggal ditempat kaka ku sampai 3bulan. Aku sangat sedih sekali dengan keputusan mama karena mama lebih menyuruh kakak aku tinggal ditempat uwa aku dibandingkan menyuruh ia pergi dari rumah ku. Aku dirumah tinggal ber4 aku sangat kehilangan kaka ku karena tidak akan bisa lagi aku cerita atau mengadu. Ketika kakak ku tinggal dirumah uwa ku, ia sangat semakin berkuasa dirumah ku. Dia bersikap seenaknya saja berani menyuruh nyruh aku, membentak aku, bahkan sampai dia bisa merebut perhatian mama ku dari ku. Mama sangat menyayangi ia sampai-sampai mama jarang sekali mengobrol bareng dengan ku kemana mana sama dia. Aku sangat sedih dengan sikap mama ku yang sekarang kurang merhatikan aku. Setiap malam aku hanya dikamar tidak penah menonton tv sehabis makan jarang makan bareng sama mama. Aku rindu sama mama, aku mau diperhatikan sama mama, aku rindu bercerita-cerita sama mama, yang aku mau mama cerai sama dia, aku benci dia ma, aku mau mama tau kalo dia bukan laki-laki yang baik dan bertanggung jawab dengan keluarga ma.
I love mama.....


Wassalamualikumwarohmatulahiwabarokatu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar